P3I Dukung Akselerasi GERNAS BBI

Untuk memperkuat peran pemerintah daerah pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Yogyakarta pada hari Kamis, 15 Oktober 2020 di Hotel Grand Mercure.

Gernas BBI yang diluncurkan pada tanggal 14 Mei 2020 oleh Presiden RI Joko Widodo mulai menuai respon yang positif. “Pertemuan ini dilakukan untuk membahas apa saja yang telah tercapai selama 5 bulan terakhir dan action plan untuk 2021. Hingga bulan September kemarin sebanyak 2,5 juta UMKM telah masuk ke sistem digital sampai saat ini, melebihi target Presiden sebanyak 2 juta di akhir tahun”, ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo Manuhutu.

Rakornas ini dilaksanakam untuk memperluas pelaksanaan Gernas BBI di 2021, meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke sistem digital, serta membimbing UMKM yang belum terdaftar di sistem digital. Sebagai upaya untuk mendorong belanja pemerintah bagi UMKM, telah diluncurkan beragam aplikasi seperti ‘LAMAN UMKM’ pada e-katalog LKPP, ‘Aplikasi Bela Pengadaan’ untuk melakukan pengadaan sebesar kurang dari Rp 50.000.000 melalui UMKM, serta ‘Aplikasi Pengadaan Langsung secara Elektronik’ untuk pengadaan sebesar Rp 50.000.000 – Rp 200.000.000.

Melalui aplikasi ini diharapkan agar pemerintah bisa terus mendukung UMKM dengan melakukan pengadaan langsung dari UMKM. Pemerintah Daerah juga diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Dalam Rakornas ini juga dibuka akses permodalan untuk UMKM melalui DigiKU yang dilaksanakan melalui Himpunan Bank Negara (Himbara). DigiKU merupakan program peminjaman secara digital yang memungkinkan UMKM untuk melakukan pengajuan kredit yang dapat diputuskan dalam kurun waktu 15 menit. DigiKU bertujuan agar pelaku UMKM dapat terus meningkatkan kapasitas produksinya di tengah pandemi serta untuk melakukan peralihan transaksi ke ranah digital.

Saat ini sudah hadir QRIS (QR Code Indonesian Standard). Dengan adanya program QRIS, sekarang semuanya terstandar disatukan oleh Bank Indonesia. Hanya dengan satu QR, bisa melakukan semuanya. Bukan hanya produk digital, tapi juga produk offline. Nantinya setiap orang bisa beli di warung tapi bayarnya digital.

Sebagai bentuk upaya mewujudkan Gernas BBI ditengah pandemi, disediakan pula landing page melalui banggabuatanindonesia.co.id yang seluruh produknya merupakan produk dalam negeri. Melalui landing page tersebut, semua umkm bisa mendaftar dan mendapatkan akses pelatihan, sertifikasi, hingga permodalan.

Rakornas ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian dan Lembaga seperti Sekretaris Utama LKPP, perwakilan Direktur Jenderal Bina Pengembangan Daerah (Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III), Kementerian Dalam Negeri, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif dan Staff Ahli Bidang Inovasi dan Kreatifitas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Executive Vice President Himbara/BRI, Ketua IdEA, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop UKM, Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas Koperasi se Indonesia, Bank Indonesia, OJK, BUMN, Asosiasi termasuk P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia), Marketplace dan e-commerce serta display produk UMKM.

M. Arief Budiman (Ketua Pengda P3I DIY), yang mewakili Ketua Umum P3I dalam Rakornas tersebut, menyampaikan “Gernas BBI ini adalah gerakan yang perlu diakselerasi dengan kolaborasi intens antar pemangku kepentingan, sehingga melahirkan ekosistem BBI, yg nantinya bukan hanya bicara ‘Buatan Buatan Indonesia’ tapi naik kelas menjadi ‘Bangga Brand Indonesia’. P3I dengan jejaringnya di seluruh Indonesia siap mendukung secara penuh BBI agar memberikan penguatan dan upgrading UMKM untuk menjadi market leader di pasar dalam negeri, sekaligus siap-siap menjadi unggul di pasar global.”

===========================
Laporan Rakornas Gernas BBI
Grand Mercure Yogyakarta
15 Oktober 2020

Sumber: Press Release Kemenko Marvest dan Laporan Pengda P3I DIY