Prakata
RUMUSAN KONGRES PPPI XIII
HOTEL JW MARRIOTT, SURABAYA
14 – 17 SEPTEMBER 2005.
(i). PRAKATA
Pada awalnya banyak yang mempertanyakan (baca: sedikit was-was) akan Kongres PPPI XIII yang mengusung tema “Teguh Bersinergi demi Kesetaraan” ini, seiring dengan persepsi tentang angka tigabelas tersebut.
Namun akhirnya Kongres PPPI XII yang berjalan cukup hingar-bingar justru mampu membuktikan dirinya sebagai lembaga tertinggi asosiasi, yang melahirkan ketetapan-ketetapan terobosan seperti landasan konstitusional dan amanat kongres yang mengadopsi kepentingan anggotanya, sebagai langkah awal pembaruan PPPI serta meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi peserta kongres.
Seperti biasanya, kuorum nyaris tidak tercapai, walaupun demikian kongres akhirnya mampu memilih “Duo Jumbo” Narga S. Habib dan Irfan Ramli sebagai pasangan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal secara aklamasi. Hal yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah asosiasi, mengiringi mekarnya sebuah harapan anggota asosiasi, semoga PPPI akan menjadi organisasi “jumbo” secara kualitas maupun kuantitas.
Semua kegiatan kongres dari hari pertama sampai hari terakhir diwarnai oleh “keseragaman” peserta sebagai akibat dari banyaknya pihak sponsor (selain panitia kongres) yang menyediakan baju atau kaos yang harus dikenakan pada saat kongres berlangsung. Bahkan sampai pada saat pesta penutupan.
Sayangnya ada sedikitnya tiga orang yang tidak bisa berpartisipasi mengenakan “seragam” tersebut. Bukan karena tidak menghormati kongres atau pihak sponsor yang menyediakannya, tapi semata-mata karena tidak ada ukuran yang pas buat mereka. Tak terkecuali “duo jumbo” yang terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.
Secara kebetulan atau tidak, kongres berakhir bertepatan dengan diadakannya Pesta Bulan Purnama yang merupakan tradisi setahun sekali bagi masyarakat China. Tak urung salah satu sponsor kongres memestakan pengurus terpilih dan peserta kongres di Kya Kya, dengan berbagai acara menarik, yang diawali dengan penyambutan Barongsai bagi “pasangan duo jumbo”. Bahkan Ketua Umum terpilih sempat “memeragakan diri” menemani peragawati cantik pada acara fashion show. Semoga ini merupakan pertanda baik bagi kepengurusan terpilih.
Dari Kya Kya, peserta kongres diajak menikmati MOOI, Malam Orang Orang Iklan. Pesta penutupan kongres yang diselenggarakan dengan cara yang khas dan meriah, serta mengukir kenangan tersendiri bagi para peserta kongres.
Pertama kali kita menginjakkan kaki di Jendela Café tempat pesta digelar, kita sudah melihat neon box bertuliskan MOOI yang membanggakan. Sedangkan acaranya dimulai dari tiga pertunjukan musik/ band dengan aneka aliran, fashion show dan tak ketinggalan sexy dancer yang tentu saja mengundang banyak perhatian.
Juga tidak dapat dipungkiri bahwa kongres kali ini memberikan oleh-oleh buku dan informasi dalam materi cetak. Jauh lebih banyak dari yang sudah-sudah, baik dari pengurus dan atau panitia kongres serta para sponsor. Bagi mereka yang membawa pulang semua “pembekalan” kongres terpaksa harus menanggung akibat tambahan berat di kopernya masing-masing.
Akhirnya kita semua menarik nafas lega. Justru karena Kongres PPPI XIII merupakan kongres yang hingar-bingar, penuh warna dan dinamika. Hingga layak disebut sebagai “Kongres Jumbo”. Mandataris kongres: duo jumbo, jumlah anggota Dewan Pertimbangan mekar menjadi jumbo, aspirasi yang berkembang juga jumbo, acara-acaranya jumbo, “pembekalan” paling jumbo yang pernah terjadi dalam kongres, dan tentu saja semua itu meninggalkan kenangan jumbo bagi peserta kongres.